Follow Us @soratemplates

Kamis, 08 Oktober 2020

Mengoptimalkan Peluang Dunia Blog di Bidang Kesehatan

Kesehatan adalah mahkota yang dipakai orang sehat, tetapi hanya orang sakit yang dapat melihatnya. - (Imam Syafi’i)


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau dan luas daratan 1.904.569 kilometer persegi. Terbagi dalam 34 propinsi, 416 kabupaten dan 98 kota dengan sistem pemerintahan desentralisasi. Merupakan negara keempat dengan jumlah penduduk terpadat di dunia yaitu 258 juta jiwa. Dengan kepadatan penduduk mencapai 135,2 orang per kilometer persegi dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,38% dan umur harapan hidup 70,1 tahun. 


Indonesia memiliki 9.767 puskesmas dengan rasio puskesmas per 30.000 orang sebesar 1,13 namun hanya 1.618 puskesmas yang memiliki tenaga bidang promosi kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan berjumlah 341.536 orang dengan jumlah tenaga medis sebanyak 289.465 orang. (Sumber dari Profil Kesehatan Kemenkes 2016)


Profil Kesehatan Indonesia Kemenkes 2016
(Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI)


Sedangkan pada Profil Kesehatan Indonesia 2019 disebutkan total jumlah Puskesmas di Indonesia sampai dengan Desember 2019 adalah 10.134 puskesmas, yang terdiri dari 6.086 Puskesmas rawat inap dan 4.048 Puskesmas non rawat inap. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2018 yaitu sebanyak 9.993, dengan jumlah Puskesmas rawat inap sebanyak 3.623 puskesmas dan Puskesmas non rawat inap sebanyak 6.370 puskesmas. 


Perkembangan jumlah puskesmas sejak tahun 2015 jumlah Puskesmas semakin meningkat, dari 9.754 unit menjadi 10.134 Puskesmas pada tahun 2019. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, peningkatan jumlah Puskesmas rata-rata 70 Puskesmas per tahun. Peningkatan jumlah Puskesmas tersebut menggambarkan upaya pemerintah dalam pemenuhan akses terhadap pelayanan kesehatan primer. 


Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan primer dapat dilihat secara umum dari rasio Puskesmas terhadap kecamatan. Rasio Puskesmas terhadap kecamatan pada tahun 2019 sebesar 1,4. Hal ini menggambarkan bahwa rasio ideal Puskesmas terhadap kecamatan yaitu minimal 1 Puskesmas di 1 kecamatan, secara nasional sudah terpenuhi, tetapi perlu diperhatikan distribusi dari Puskesmas tersebut di seluruh kecamatan.


Dengan Profil Kesehatan seperti tersebut diatas, sungguh besar tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan Kesehatan bagi rakyatnya. Begitu banyak problematika kesehatan yang muncul seiring dengan perubahan lingkungan juga pola hidup rakyatnya. Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular menjadi ancaman bagi semua pihak. Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk mewujudkan Indonesia Sehat.  


Situasi Penyakit Menular di Indonesia bisa kita lihat pada infografis berikut. 8 Besar Penyakit Tidak Menular berdasarkan prevalensinya yaitu : Kanker, Gagal Ginjal, Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Diabetes Mellitus, Cedera dan Hipertensi.  Terlihat bahwa Penyakit Hipertensi memiliki Prevalensi tertinggi  diikuti Stroke yang merupakan komplikasi dari hipertensi.



Prevalensi Penyakit Tidak Menular di Indonesia
(Sumber Gambar 
FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI)


Dan ternyata STROKE merupakan Penyebab Kematian Tertinggi dari 10 Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia disusul kematian akibat penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama karena sebenarnya penyakit tersebut bisa dikenali dari faktor risiko yang ada sehingga harusnya bisa dicegah jangan sampai terjadi bahkan sampai menimbulkan kematian. 


Stroke adalah suatu kondisi akibat pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang. Pasokan itu bisa terganggu atau berkurang dikarenakan tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak. Pembuluh darah bisa tersumbat atau pecah apabila pembuluh darah menyempit atau tekanan meningkat atau keduanya. Jadi bisa dikatakan STROKE merupakan KOMPLIKASI dari penyakit hipertensi serta penyakit jantung dan pembuluh darah. Stroke mengakibatkan gejala gangguan saraf bahkan kematian.


Berdasarkan pengalaman selama saya bertugas di Puskesmas, usia penderita Hipertensi semakin kesini semakin muda. Dulu, yang memeriksakan diri karena Hipertensi (sering disebut juga sebagai Darah Tinggi) itu mbah-mbah yang berusia 60 tahun keatas. Namun saat ini sering saya temui pasien dengan usia kisaran 30 tahunan sudah menderita hipertensi bahkan mengalami stroke. Dan dari sistem registrasi sampel Litbangkes (2014), stroke menempati urutan pertama penyebab kematian utama di segala umur (21,1 %).


Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
(Sumber Gambar 
FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI)


Padahal stroke sebenarnya bisa dicegah. Pencegahan dilakukan dengan mengenali FAKTOR RISIKO dan melakukan pengendalian terhadap faktor risiko yang dimiliki agar tidak berlanjut menjadi penyakit dengan melakukan POLA HIDUP SEHAT. 

(Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI)

Maka penting bagi kita untuk tahu kondisi tubuh kita. Mengenali faktor risiko yang ada dalam diri kita. Dengan mengenali faktor risiko yang ada, diharapkan kita bisa melakukan tindakan pencegahan agar faktor risiko itu tidak berlanjut menjadi penyakit. Ini harus menjadi perhatian kita semua. Meningkatkan awareness masyarakat terhadap kesehatan.  


(Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI)


Dunia Blog bisa menjadi jalan untuk meningkatkan awareness masyarakat. Hal ini merupakan Peluang yang harus bisa saya manfaatkan seoptimal mungkin. Sebagai seorang Blogger sekaligus Dokter, saya harus bisa Mengoptimalkan Peluang Dunia Blog di Bidang Kesehatan ini. Menurut saya, peluang dunia blog tidak hanya Peluang untuk Mendapatkan Penghasilan saja namun juga Peluang untuk menyebarkan kebaikan, meningkatkan awareness dan berbagi manfaat. 


Untuk mengoptimalkan peluang dunia blog, diperlukan ilmu. Ilmu yang bisa meningkatkan pengetahuan serta skill kita saat blogging. Selain ilmu, penting juga bagi seorang blogger untuk bergabung dengan komunitas yang bisa menunjang pengembangan blog kita. Saya sangat merasakan manfaat bergabung dengan komunitas. Dengan bergabung komunitas, saya lebih update ilmu karena sering mendapatkan informasi dari teman-teman komunitas. Salah satunya informasi tentang webinar Ngeblog Bareng yang diselenggarkan Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) bekerjasama dengan IM3 Ooredo. Webinar ini berlangsung mulai dari tanggal 29 Agustus hingga 3 Oktober 2020. Dari 25 Webinar yang berkaitan dengan Blogging itu, saya mengikuti 9 diantaranya.
 

Sungguh beruntung saya bisa mengikuti webinar-webinar tersebut. Dari webinar yang saya ikuti, saya jadi tahu bagaimana Foto Oke Cuma Pakai Hape, juga Ngedit Foto Kece Cuma Pakai Hape. Juga jadi tahu bagaimana desain grafis menggunakan canva. Dan tidak kalah pentingnya webinar Menulis Konten Berkualitas serta Memenangi Lomba Blog yang membuat saya berani berbagi tulisan ini. Dalam webinar tersebut, mentor sekaligus Ketua IIDN, Widyanti Yuliandari mengatakan bahwa sebisa mungkin seorang blogger itu membuat konten yang unik dan disertai data yang akurat yang diambil dari sumber terpercaya.  


9 Webinar Ngeblog Bareng yang Saya ikuti  


Untuk menunjang aktivitas blogging dan mengoptimalkan blog, sangat penting menggunakan jaringan internet yang cepat dan stabil. Dari webinar series yang saya ikuti, saya jadi tahu produk atau layanan terbaru IM3 Ooredoo yaitu IMPreneur dan IMClass. Padahal saya juga pengguna produk IM3 Ooredo. Alhamdulillah dengan paket IM3 Freedom U yang saya pilih, saya tidak mengalami kendala selama mengikuti webinar. 



Paket IM3 yang saya gunakan (Freedom U)








 “Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog IM3 Ooredoo X IIDN 

Mengoptimalkan Peluang Dunia Blogging” 

 http://bit.ly/im3ooredoxiidn 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar