Follow Us @soratemplates

Minggu, 18 Oktober 2020

Darah Tinggi. Yuk Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Darting nih saya ngadepi anak-anak yang bandel ini. 

Jangan makan daging kambing. Ntar darah tinggi lo.

Marah-marah mulu. Darah tinggi ya?


Sering dengar ungkapan seperti itu? Bener gak sih kalau makan daging kambing itu bikin darah tinggi? Apa iya kalau orang darah tinggi itu memang sukanya marah-marah?


Sebenarnya apa sih Darah Tinggi itu?


Yuk Kita Kenali Apa Penyebab dan Bagaimana Pencegahannya


Bahasan :


Pengertian

Darah Tinggi. Penyebutan ini sebenarnya kurang tepat. Penyebutan baku adalah TEKANAN DARAH TINGGI atau HIPERTENSI. Dalam postingan ini akan saya pakai kata HIPERTENSI ya. Kemudian siapa yang disebut penderita Hipertensi? 


Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Hipertensi adalah Suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg (≥ 140mmHg)  dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg (≥ 90mmHg).

Sistolik menunjukan tekanan ketika jantung Anda memompa darah ke seluruh tubuh,. Sementara diastolik menunjukkan tekanan ketika jantung Anda dalam keadaan istirahat yaitu saat terjadi pengisian darah ke jantung (di antara ketukan atau detak).

Sistolik adalah angka yang ada di “atas” dan diastolik adalah angka yang ada di “bawah”Jika tekanan darah Anda adalah 120/80, 120 adalah sistolik dan 80 adalah diastolik


Trus tekanan darah yang normal itu berapa sih? 

Salah satu guideline terbaru yang dapat dijadikan acuan di Indonesia adalah guideline Joint National Committee (JNC) 8. JNC 8 mengeluarkan standar normal tekanan darah berdasarkan sistolik maupun diastolik.Tekanan darah dikatakan normal jika nilai sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg, atau disederhanakan menjadi di bawah 120/80.




Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 8 
  • Prahipertensi: sistolik 120-139 mmHg atau diastolik 80-89 mmHg
  • Hipertensi tahap 1: sistolik 140-159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg
  • Hipertensi tahap 2: sistolik lebih dari maupun sama dengan 160 mmHg, atau diastolik lebih dari ataupun sama dengan 100 mmHg

Prevalensi

Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang  paling umum dan paling banyak disandang orang di dunia. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi. Setiap tahunnya di dunia diperkirakan 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.

Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi. Dan setiap tahunnya di dunia diperkirakan 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.

Di Tingkat Nasional, berdasarkan data Riskesdas, prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2013 sebesar 25,8%.Sedangkan berdasarkan data Survei Indikator Kesehatan Nasional (SIRKESNAS) tahun 2016 menunjukkan prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun keatas adalah 32,4%. 

Tuh. Banyak kan ternyata yang menderita darah tinggi. 

Namun dari kedua studi tersebut juga diketahui bahwa hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan hanya 0,7% yang minum obat. Artinya apa? Artinya banyak penderita yang TIDAK MENYADARI bahwa dirinya menderita darah tinggi ataupun mendapatkan pengobatan. Itulah kenapa Hipertensi disebut the silent killer karena tidak semua penderita hipertensi mengenali/merasakan keluhan maupun gejala.

Padahal sebenarnya penyakit ini bisa dicegah lo. 


Penyebab



Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Hipertensi terbagi atas Hipertensi Essensial (Primer) dan Hipertensi Sekunder

Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Sedangkan hipertensi sekunder umumnya disebabkan oleh berbagai kondisi seperti: Penyakit ginjal, Penyakit kelenjar tiroid, Tumor kelenjar adrenal dll. Sebagian besar penderita hipertensi menderita hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya.


Pencegahan 

Kemudian apa yang harus kita lakukan agar kita tidak terkena Hipertensi? Pertama kenali FAKTOR RISIKO HIPERTENSI.


Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Terdapat dua Faktor Risiko Hipertensi yaitu :

  1. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah 
  2. Faktor Risiko yang Dapat Diubah.

1. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
 
Faktor Risiko yang melekat pada penderita Hipertensi dan tidak dapat diubah, antara lain :
  • Umur
  • Jenis Kelamin
  • Genetik


2. Faktor Risiko yang dapat diubah

Faktor Risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita hipertensi antara lain :
  • Merokok
  • Diet rendah serat
  • Dislipidemia
  • Konsumsi garam berlebih
  • Kurang aktivitas fisik
  • Stres
  • Berat badan berlebih/ kegemukan
  • Konsumsi alkohol

Pengendalian

Apa yang bisa kita lakukan apabila kita sudah mengetahui dan mengenali penyebab serta faktor risikonya? Ini yang akan kita bahas selanjutnya. Bagaimana mengendalikan faktor risiko serta penyebab yang mungkin ada dalam diri kita. 

Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Dari faktor risiko yang ada mungkin akan muncul gejala seperti sakit kepala, pusing, jantung berdebar-debar, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur, mudah lelah dan lainnya. Namun mungkin juga tidak muncul gejala apapun. Tanpa gejala ini yang paling sering terjadi. Seseorang tidak merasakan gejala apapun namun saat iseng memeriksakan tekanan darah, baru diketahui ternyata tekanan darahnya tinggi. Hal ini yang membahayakan. Karena seseorang tidak merasa tekanan darahnya tinggi kemudian melakukan aktivitas fisik berlebihan atau terlalu banyak pikiran (stress) dalam pekerjaan bisa tiba-tiba jatuh dalam keadaan stroke.
 

Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui tekanan darah kita secara berkala. Pengukuran bisa dilakukan sendiri (apabila punya alatnya dan bisa menggunakannya) atau ke fasilitas kesehatan terdekat. Sehingga kita bisa antisipasi hal-hal yang membahayakan apabila ternyata tekanan darahnya tinggi. 

Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Setelah diketahui tekanan darahnya, berikut ada tips untuk mencegah dan mengendalikan agar tekanan darah normal. Tips itu antara lain :
  • Batasi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur
  • Tidak merokok dan menghindari asam rokok
  • Makan gizi seimbang
  • Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
  • Menghindari minum alkohol 

Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI

Pola Makan

Apabila Anda ternyata mengalami hipertensi, ada pola makan yang sebaiknya dilakukan. Mengurangi gula, garam, dan lemak serta memperbanyak sayur dan buah.



Cara memasak yang dianjurkan adalah menumis, kukus atau panggang. Apabila menggoreng, minyak secukupnya saja. Dan menggunakan bumbu rempah untuk mengurangi penggunaan garam dalam masakan.


Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Berikut ini modifikasi Dietary Approaches to stop Hypertension (DASH) bagi penderita hipertensi yang ingin menurunkan tekanan darahnya. 

Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Penting untuk Diketahui dan Dilakukan

Hipertensi bisa menyebabkan timbulnya penyakit lain atau bisa dikatakan menimbulkan komplikasi. Itu harus diketahui. Betapa bahayanya hipertensi ini. Hipertensi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan Penyakit Jantung, Stroke, Penyakit Ginjal, Gangguan Penglihatan, Penyakit Pembuluh Darah Tepi, Gangguan Saraf dan Gangguan Otak.  




Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk 
  1. Cek Kesehatan Secara Berkala
  2. Enyahkan Asap Rokok
  3. Rajin Aktivitas Fisik/Olahraga
  4. Diet Sehat dan Seimbang
  5. Istirahat Cukup
  6. Kelola Stres

Apabila Anda sudah menderita hipertensi, maka kendalikan dengan PATUH
  • Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
  • Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
  • Tetap diet dengan gizi seimbang
  • Upayakan aktivitas fisik dengan aman.
  • Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik


Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Dan berikut merupakan rekomendasi tindak lanjut hipertensi. Anda harus menyadari bahwa apabila Anda hipertensi, Anda harus bersabar karena PENGOBATAN HIPERTENSI MERUPAKAN PENGOBATAN YANG LAMA DAN MUNGKIN AKAN TERUS MENERUS SEPANJANG HIDUP. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui tekanan darah kita sedini mungkin agar kita bisa mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah yang bisa menyebabkan hipertensi.


Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Ini juga penting untuk Anda ketahui. Apabila Anda sudah terkena hipertensi, maka Anda harus berobat rutin. Bisa berobat di fasilitas kesehatan terdekat karena kita ketahui bahwa pengobatan hipertensi itu pengobatan jangka panjang dan mungkin juga seumur hidup. 

Sebagai penderita hipertensi, apa yang harus Anda ketahui saat berobat? Yang harus Anda ketahui adalah :
  • Cara Minum Obat
  • Fungsi Obat mana yang jangka panjang mana yang jangka pendek atau penghilang gejala saja. 

Sumber Gambar FP Direktorat P2PTM Kemenkes RI


Panjang ya ternyata pembahasan hipertensi ini. Semoga denagn tulisan ini Anda bisa mengetahui dan mengenali faktor risiko yang ada dalam diri Anda sehingga Anda bisa melaukan hal-hal yang bisa menghindarkan diri dati peningkatan tekanan darah yang bisa menyebabkan hipertensi.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar