Follow Us @soratemplates

Minggu, 10 Januari 2021

Apa yang harus dilakukan saat Isolasi Mandiri?

Hampir setahun pandemi ini berlangsung dan sepertinya semakin banyak orang disekitar kita yang terkena Covid-19. Berbagai upaya kita lakukan untuk mencegah agar tidak tertular virus ini. Namun apabila ternyata ada keluarga atau orang disekitar kita yang terkena, apa yang harus kita lakukan? Yang pertama JANGAN PANIK. Berikut saya sampaikan beberapa pedoman yang saya ambil dari PEDOMAN TATALAKSANA COVID-19 Edisi 3 Desember 2020.


TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19

TANPA GEJALA 

a. Isolasi dan Pemantauan

• Isolasi mandiri di rumah selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi, baik isolasi mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah. 

• Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 

• Kontrol di FKTP terdekat setelah 10 hari karantina untuk pemantauan klinis

b. Non-farmakologis

Berikan edukasi terkait tindakan yang perlu dikerjakan (leaflet untuk dibawa ke rumah) :

Pasien :

- Selalu menggunakan masker jika keluar kamar dan saat berinteraksi dengan anggota keluarga

- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.

- Jaga jarak dengan keluarga (physical distancing)

- Upayakan kamar tidur sendiri / terpisah

- Menerapkan etika batuk (Diajarkan oleh tenaga medis)  

- Alat makan-minum segera dicuci dengan air sabun

- Berjemur matahari minimal sekitar 10-15 menit setiap harinya (sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).

- Pakaian yg telah dipakai sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik / wadah tertutup yang terpisah dengan pakaian kotor keluarga yang lainnya sebelum dicuci dan segera dimasukkan mesin cuci  

- Ukur dan catat suhu tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam hari)

- Segera beri informasi ke petugas pemantau/FKTP atau keluarga jika terjadi peningkatan suhu tubuh > 38°C


Lingkungan/kamar:

- Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara

- Membuka jendela kamar secara berkala

- Bila memungkinkan menggunakan APD saat membersihkan kamar (setidaknya masker, dan bila memungkinkan sarung tangan dan goggle).

- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin.

- Bersihkan kamar setiap hari , bisa dengan air sabun atau bahan desinfektan lainnya

Keluarga:

- Bagi anggota keluarga yang berkontak erat dengan pasien sebaiknya memeriksakan diri ke FKTP/Rumah Sakit.

- Anggota keluarga senanitasa pakai masker 

- Jaga jarak minimal 1 meter dari pasien

- Senantiasa mencuci tangan

- Jangan sentuh daerah wajah kalau tidak yakin tangan bersih

- Ingat senantiasa membuka jendela rumah agar sirkulasi udara tertukar

- Bersihkan sesering mungkin daerah yg mungkin tersentuh pasien misalnya gagang pintu dll


Kriteria Selesai Isolasi

Kriteria pasien konfirmasi yang dinyatakan selesai isolasi, sebagai berikut: 

a. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik)

Pasien konfirmasi asimtomatik tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. Dinyatakan selesai isolasi apabila sudah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi. 

b. Kasus konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang

Pasien konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. Dinyatakan selesai isolasi harus dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.


Semua info diatas diambil dari sumber : 

PEDOMAN TATALAKSANA COVID-19 Edisi 3 Desember 2020


http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/protokol-isolasi-mandiri-covid-19


Dan tambahan dari saya, sebagai antisipasi kejadian Happy Hypoxia maka sebaiknya kita memiliki oxymeter. Banyak oxymeter yang dijual dengan harga terjangkau dan insyaallah cukup akurat untuk mengetahui saturasi oksigen dalam darah kita. 



Fenomena berkurangnya jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala inilah yang dikenal dengan sebutan happy hypoxia. Normalnya, kadar oksigen di dalam darah (saturasi oksigen) ada pada rentang 95–100% atau sekitar 75–100 mmHg. Ketika kadar oksigen di dalam darah berkurang hingga di bawah angka tersebut, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen. Kondisi ini disebut hipoksemia atau hipoksia.

Sumber : 

https://www.alodokter.com/mengenal-happy-hypoxia-pada-penyakit-covid-19#:~:text=Nah%2C%20meski%20terkadang%20tidak%20bergejala,dikenal%20dengan%20sebutan%20happy%20hypoxia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar